Anjing laut dapat mengendus ikan besar dengan hanya menggunakan kumis, menurut penelitian universitas di Jerman. Uji coba telah dilakukan terhadap seekor anjing laut yang ditutup mata serta pendengarannya. Para ilmuwan mengatakan dengan kondisi seperti itu, anjing laut tetap dapat mengendus makanannya.
Dr Wolf Hanke dan para ilmuwan dari Pusat Sains Kelautan di Universitas Rostock, Jerman menyatakan kumis anjing laut sangat sensitif. Mereka mengatakan anjing laut yang sudah terlatih, yang diberi nama Henry, dapat mencium ikan buatan dari jarak 100 meter dengan kumisnya.
Para ilmuwan juga meneliti apakah anjing laut dapat menggunakan kumis untuk mengetahui bentuk dan ukuran mangsa.
Fungsi kumis anjing laut
Anjing laut memiliki 40 sampai 50 helai kumis di setiap sisi mulut. Terdapat sekitar 1.500 syaraf di satu helai kumis, 10 kali lebih banyak dibandingkan kucing atau tikus. Kumis ini dapat menangkap pergerakan di air sehingga anjing laut dapat mengetahui keadaan di seputar. Di kolom terbuka di kebun binatang Cologne, tim ilmuwan membuat kotak dengan sejumlah pemisah berisi umpan yang dibuat seolah ikan yang berenang.
Tutup mata dan telinga
Anjing laut, Henry, berenang di kotak yang disediakan dan dapat mencari mangsanya.
Melalui penelitian ini, para ilmuwan mengatakan anjing laut juga dapat mengetahui apa saja yang tertinggal dalam kotak itu. "Anjing laut dapat mengetahui bentuk dan ukuran barang yang bergerak di air dan barang apa saja yang tersisa dengan menggunakan kumis," kata Dr Hanke.
Henry ditutup mata dan telinga namun masih dapat memburu mangsa
"Anjing laut menggunakan apa yang disebut indra hydrodynamic. Ini sangat penting bagi anjing laut karena penglihatan mereka di bawah laut terbatas sementara indra pendengaran tidak dapat digunakan," tambahnya.
Walaupun para peneliti hanya menggunakan seekor anjing laut yang terlatih, mereka menyatakan kemampuan itu juga terbukti pada anjing laut lain. Para peneliti mengatakan kumis sensitif ini sangat besar gunanya bagi spesies ini sehingga mereka dapat memburu ikan dengan kalori paling tinggi.
"Fungsi kumis ini dapat membedakan ikan dengan berbagai bentuk dan ukuran dan hal ini dapat menghemat waktu serta energi dalam perburuan di laut," katanya. Para peneliti mengatakan dengan menggunakan kumis, anjing laut dapat mengoptimalkan perburuan mereka dengan mencari ikan besar. Anjing laut (Phoca vitulina) banyak ditemukan di Atlantik utara dan di utara Samudra Pasifik.
Spesies ini juga dikenal karena paling mudah beradaptasi di kawasan air keruh di Laut Utara dan di air jernih Samudra Pasifik. Hampir 5% dari populasi anjing laut dunia terdapat di pesisir Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar